WARTA CIANJUR- Profil Iwan Setiawan, Wakil Bupati Bogor yang ditunjuk Plt Bupati Bogor menggantikan Ade Yasin.
Seperti diketahui, Ade ditetapkan tersangka atas kasus suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penunjukan Iwan sebagai Plt Bupati Bogor berdasarkan hasil rapat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, juga pemerintah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Pak Gubernur sudah bicara secara lisan, secara administrasinya sudah dirapatkan, ada bagian hukum kita untuk mengurus dalam posisi status Plt,” kata Iwan Setiawan kepada wartawan, Kamis (28/4/2022)
“Suratnya masih dibuat, tapi tidak akan lama. Kan sekarang hari terakhir kerja nih, mudah-mudahan proses di sana juga cepat.”
Mengutip situs resmi Pemkab Bogor, Iwan Setiawan merupakan orang asli Bogor yang lahir pada 2 Desember 1970.
Ia pernah menempuh pendidikan di SMAN 1 Ciawi.
Namun, saat duduk di bangku kelas dua SMA, ia pindah ke SMAN 1 Cipanas dan lulus tahun 1990.
Setelahnya, Iwan melanjutkan studinya ke Universitas Pakuan Bogor.
Ia diketahui pernah menjadi karyawan PT Trihamas Finance (2001-2005).
Iwan juga tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Cabang PT Gerbang Kencana Lestari selama empat tahun (2005-2009).
Sebelum menjadi Wakil Bupati Bogor, Iwan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2014-2019.
Namun, ia mengundurkan diri usai terpilih menjadi Wakil Bupati Bogor.
Dikutip dari situs resmi Pemprov Jabar, Iwan bersama Ade Yasin resmi memimpin Bogor sejak 30 Desember 2018.
Sebagai pejabat pemerintah, Iwan Setiawan berkewajiban menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada KPK.
Iwan terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2020, di mana jumlahnya terbilang fantastis, yaitu Rp7.815.000.000.
Tetapi, jumlah tersebut berkurang menjadi Rp6.315.000.000 lantaran ia memiliki utang sebesar Rp1.500.000.000.
Dari total hartanya, Iwan hanya memiliki dua sumber kekayaan, yaitu dari tiga tanah dan bangunan, serta dua alat transportasi dan mesin.
Penangkapan Ade Yasin bersama sejumlah pihak bermula dari adanya laporan masyarakat terkait dugaan suap yang dilakukan sang bupati pada auditor BPK Jawa Barat.
KPK pun menindaklanjuti dengan mengamankan pihak-pihak yang dimaksud.
Pada Selasa (26/4/2022), tim OTT KPK menuju sebuah hotel di Bogor, namun pihak penerima uang pulang ke Bandung.
KPK pun membagi dua tim, di mana satu di antaranya bergerak menuju Bandung untuk mengamankan pihak BPK Jawa Barat beserta barang bukti uang.
“Menindak lanjuti laporan masyarakat terkait dugaan adanya pemberian uang dari Bupati Kabupaten Bogor melalui orang kepercayaannya kepada anggota tim audit BPK Perwakilan Jawa Barat lalu tim KPK bergerak untuk mengamankan pihak-pihak dimaksud,” ujar Ketua KPK, Firli Bahuri, saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/4/2022)
Empat perwakilan BPK Jawa Barat kemudian diamankan di kediamannya masing-masing di Bandung pada Selasa malam.
Sementara, Rabu (27/4/2022) pagi, KPK menangkap Ade Yasin dan jajarannya di rumah masing-masing.
Dalam penangkapan tersebut, KPK turut menyita uang dengan total Rp1,024 miliar.
“Terdiri dari uang tunai sebesar Rp570 juta dan uang yang ada pada rekening bank dengan jumlah sekitar Rp454 juta,” ungkap Firli. (Tribunews.com)
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Reading your article has greatly helped me, and I agree with you. But I still have some questions. Can you help me? I will pay attention to your answer. thank you.